Selasa, 07 November 2023

DENTISTOK : DENTISTRY WITH TIKTOK, JADIKAN WADAH EDUKASI KESEHATAN GIGI DAN MULUT MELALUI PEMANFAATAN SOCIAL MEDIA


     www.canva.com

    Sobat #DuKesGi pasti sudah tidak asing lagi dengan aplikasi TikTok yang popularitas dan penggunaannya meningkat pesat belakangan ini. Semua konten-konten mulai dari edukasi, comedy, romance, isu-isu politik dan lain sebagainya dapat kita peroleh melalui platform ini. 

    Salah satu kegiatan yang dapat kita lakukan melalui platform  TikTok ini adalah memberikan edukasi seputar kesehatan gigi dan mulut, karena menurut survey, masyarakat akan lebih mudah menerima informasi apabila informasi tersebut disampaikan secara menarik dan tidak kaku. 

    Melalui TikTok, kita dapat memberikan informasi kepada masyarakat dengan diiringi music, video lucu, tarian/ dance dan sebagainya. Selain itu, kita juga dapat memanfaatkan fiture TikTok lainnya untuk memberikan edukasi seputar kesehatan gigi, misalnya fiture live TikTok, kita bisa berinteraksi dengan penonton secara jarak jauh untuk menyampaikan edukasi seputar kesehatan gigi. Selain itu, terdapat fiture kkomentar dan tanya jawab sehingga memudahkan penonton untuk bertanya sepuatar masalah gigi dan mulut yang sedang mereka alami secara lebih santai. 

    Selain itu, video-video edukasi saat tindakan pemeriksaan gigi juga menjadi hal yang sangat digemari di kalangan masyarakat, pengetahuan masyarakat dapat meningkat dengan adanya video-video tersebut. Salah satu video terkait tindakan tersebut adalah scalling. Banyak masyarakat mengaku merasa puas dan mengatakan video tindakan scalling merupakan video 'satisfying' dimana mereka dapat melihat tumpukan karang gigi dirontokkan menggunakan sebuah alat. 

    Secara tidak langsung, video-video edukasi seperti ini dapat membuat masyarakat lebih aware terhadap penyakit gigi dan mulut dan mereka berusaha untuk selalu menjaga kesehatan gigi dan mulutnya agar tidak rusak. 

    Pemanfaatan aplikasi TikTok juga dapat berguna untuk menjelaskan tekait berita hoax yang seringkali ada di masyarakat, sehingga masyarakat tidak tertipu dengan berita-berita yang ada. 

Berikut beberapa akun yang sering memberikan edukasi seputar kesehatan gigi dan mulut :

a. Kortugi, merupakan akun yang membahas masalah-masalah gigi dan mulut masyarakat yang diakibatkan oleh tukang gigi 

                  www.tiktok.com

b. drg. Khansa, dokter gigi TikTok  yang cantik dengan pembawaan tenang dan mudah dipahami

             www.tiktok.com

c. drg. Putri Rahma, dokter gigi TikTok yang memberikan edukasi melalui simulasi dialog dengan pasien 

            www.tiktok.com

Nah, sobat #DuKesGi, itu tadi adalah beberapa hanya bebrapa contoh akun-akun yang membuat edukasi seputar kesehatan gigi dan mulut dengan memanfaatkan apliaksi TikTok, masih banyak akun-akun lainnya yang tidak kalah menarik, silakan pilih akun edukasi kesehatan gigi kesukaan kalian yaaa!!!!

Jangan lupa, saringlah berita-berita yang kalian dapat terlebih dahulu, caritahu kebenarannya agar tidak menjadi bom waktu untuk diri kalian sendiri :D

Terimakasih sobat #DuKesGi :D


Lokasi :

MARI MENGENAL GIGI IMPAKSI DAN PENANGANANNYA

   


www.kompasiana.com

    Gigi punya peran vital. Bukan hanya sekadar organ untuk menguyah makanan, namun punya fungsi lain seperti mempertahankan otot wajah. Orang yang masih punya gigi lengkap cenderung memiliki otot wajah yang lebih kencang. Sayangnya, masih banyak orang yang belum sadar tentang pentingnya merawat kesehatan oral. Terutama, kesehatan mulut dan gigi. Umumnya, kita akan datang ke dokter gigi jika telah merasakan sakit. Padahal dianjurkan untuk datang ke dokter gigi setidaknya 6 bulan sekali. Bukan tanpa alasan, mengapa banyak orang yang enggan untuk rutin melakukan perawatan gigi. Alasan utamanya, karena biayanya yang mahal. Apalagi jika tidak ditanggung asuransi ataupun menyiapkan dana darurat secara mandiri.

Mengenal Gigi Impaksi 

    Impaksi dalah gigi tidak tumbuh sempurna sehingga berpotensi mengganggu kesehatan. Gigi yang tidak tumbuh sempurna tersebut bisa berupa gigi yang tumbuh miring sehingga mendesak gigi sebelahnya, atau gigi yang tidak bisa keluar dari gusi karena tidak ada ruang yang cukup untuk gigi tersebut. Impaksi ini biasanya terjadi pada gigi bungsu, yaitu gigi geraham paling belakang yang tumbuh paling akhir. 

    Gigi bungsu ini pada kondisi normal saja tumbuhnya sering menyakitkan. Sebagai gigi geraham yang tumbuh terakhir, gigi ini memiliki ukuran yang besar, sehingga ketika muncul akan membuat luka yang besar pada gusi yang lebih menyakitkan dibandingkan dengan tumbuhnya gigi yang lain. Gigi bungsu ini biasanya tumbuh pada saat orang berusia 18 tahun sampai 30 tahun dengan disertai rasa sakit selama beberapa hari.

    Apalagi jika gigi geraham tersebut tidak bisa tumbuh sempurna, maka akan mengakibatkan lebih banyak kesakitan dan masalah kesehatan gigi. Berikut ini masalah yang ditimbulkan oleh impaksi :

a. Rasa sakit pada rahang dan kepala 

    Gigi yang tidak tumbuh dengan benar ini akan tetap berusaha untuk tumbuh dan keluar. Pertumbuhan ini akan mendesak dan mendorong gigi sebelahnya atau apapun yang menghalanginya, baik itu tulang rahang ataupun gigi. Hal ini akan menimbulkan rasa sakit pada gusi dan gigi. Penderita impaksi bisa merasakan sakit pada gigi dan rahang atau sakit kepala pada saat-saat tertentu tanpa sebab yang jelas. Kasus impaksi yang berkepanjangan bahkan bisa mengganggu saraf. 

b. Gigi yang tumbuh menusuk ke gusi 

    Gigi yang miring bisa juga menerobos keluar lewat gusi. Bila hal ini terjadi akan membawa rasa sakit yang parah selain merusak penampilan gigi dan mulut.

c. Impaksi menyebabkan sakit gigi

    Susunan gigi yang miring ini bisa menyisakan ruang atau rongga antar gigi yang menjadi tempat bagi sisa-sisa makanan atau kotoran yang susah dibersihkan. Kotoran yang tertinggal ini berpotensi mengundang bakteri dan kuman untuk tumbuh dan membawa penyakit gigi seperti caries, gigi berlubang, sampai dengan infeksi gigi. Apabila sakit gigi terjadi pada bagian gigi yang tersembunyi ini, maka akan jadi masalah yang merepotkan karena penanganannya menjadi lebih sulit

Cara Menangani Gigi Impaksi 

a. Pencabutan gigi

    Cara yang terbaik untuk mengatasi impaksi gigi adalah dengan mengambil gigi yang bermasalah tersebut. Pada keadaan gigi dengan susunan yang tidak terlalu rumit, gigi tersebut bisa diambil dengan proses pencabutan gigi biasa. Apabila hal ini bisa dilakukan, maka pencabutan gigi ini akan merupakan solusi yang  tidak terlalu merepotkan, meskipun tetap saja menyakitkan tetapi relatif murah dan cepat selesai.

b. Operasi bedah kecil

    Apabila gigi yang bermasalah kondisinya rumit dan kompleks, maka pencabutan gigi tidak bisa dilakukan dengan mudah. Pembedahan gusi dan pengeboran tulang rahang mungkin diperlukan untuk mengambil gigi ini. Beberapa kasus operasi gigi dilakukan dengan mengebor dan menghancurkan gigi yang bermasalah ini supaya bisa diambil dengan aman.

    Proses ini selalu didahului dengan proses foto rontgen dan observasi yang mendalam terhadap kondisi gigi dan gusi. Pada kasus operasi yang simple, maka bisa dilakukan dengan bius lokal dan pasien bisa langsung pulang setelah operasi tanpa harus menginap di rumah sakit. Tetapi pada kondisi gigi yang kompleks, maka bius total menjadi pilihan yang harus diambil untuk memastikan proses pengambilan gigi bisa dijalankan dengan aman.


Lokasi :

MAHASISWA JKG POLKESMAR BENTUK DAN LATIH KADER UKGM WILAYAH KERJA PUSKESMAS PONCOL


   

 
    Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian integral dari kesehatan secara keseluruhan yang dapat mempengaruhi kualitas hidup. Untuk mencapai cita-cita tersebut upaya kesehatan dilaksanakan melalui pendekatan “Primary Health Care” dimana masyarakat dibina, dimotivasi, digerakkan agar mampu melaksanakan dan berperan serta secara efektif dalam upaya pemeliharaan diri, pencegahan penyakit, dan dapat mencari bantuan pelayanan yang tepat bila diperlukan. Salah satu kegiatan yang dapat dilaksanakan adalah membentuk dan melatih kader kesehatan gigi dan mulut agar mampu menjadi penggerak atau promotor dalam hal kesehatan gigi dan mulut. 

    Pembinaan kader Posbindu di Kampung Begog, Kel. Purwodinatan, Kota Semarang merupakan salah satu kegiatan pembentukan dan pelatihan kader kesehatan gigi dan mulut yang dilaksananakan oleh mahasiswa Jurusan Kesehatan Gigi Poltekkes Semarang semester VII dengan sasaran 8 orang kader Posbindu pada daerah tersebut. 

    Kegiatan pembentukan dan pelatihan kader ini dilaksanakan selama 2 hari. Pada hari pertama, kegiatan yang dilaksanakan adalah pemeriksaan gula darah gratis bagi masyarakat sekitar kemudian dilanjutkan dengan pre-test untuk melihat sejauh mana pengetahuan dan kemampuan kader terkait kesehatan gigi dan mulut sebelum dilakukan pelatihan. 

    Pada hari kedua, dilanjutkan dengan melakukan penyuluhan serta pelatihan kepada kader kesehatan gigi dan mulut sesuai dengan data masalah dan prioritas masalah yang didapatkan. Materi yang disampaikan kepada kader antara lain :
a. Pengelolaan UKGM di Posbindu
b. Materi terkait gigi berlubang
c.  Materi terkait menyikat gigi
d. Materi terkait cara pemeriksaan gigi dan mulut sederhana
e. Materi terkait pengobatan gigi dan mulut sederhana
f.  Materi terkait cara melakukan rujukan 

   Kegiatan pelatihan yang diberikan kepada kader adalah terkait :
a. Pelatihan pemeriksaan gigi dan mulut sederhana
b. Pelatihan melakukan rujukan ke Puskesmas 


       

    Kegiatan pembentukan dan pembinaan kader berjalan cukup baik di tangan mahasiswa Jurusan Kesehatan Gigi Poltekkes Semarang meskipun dibarengi dengan kegiatan pemeriksaan gratis dan Maulid Nabi yang ada di Kampung Begog, meskipun suasana kurang kondusif, kegiatan ini tetap dapat berjalan dengan lancar dan terlaksana dengan baik, dibuktikan dengan meningkatnya pengetahuan dan keterampilan kader terkait kesehatan gigi dan  mulut setelah dilakukan penyuluhan dan pelatihan. 

    Melalui kegiatan semacam ini, diharapkan makin banyak terbentuk kader-kader UKGM di lingkungan masyarakat, diharapkan kader UKGM ini mampu memberikan edukasi dan memberikan penanganan sementara apabila masyarakat sekitar membutuhkan bantuan cepat dan sementara dalam menangani sakit gigi. utamanya, melalui pembentukan dan pelatihan kader UKGM ini, derajat kesehatan gigi dan mulut di masyarakat dapat meninngkat. 

 





Lokasi :

Selasa, 22 Agustus 2023

MENJAGA KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT UNTUK MENCEGAH STUNTING

 

Ilustrasi (Thinkstock/Michael Pettigrew)

AYO CEGAH STUNTING DENGAN MENJAGA KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT ANAK

Seperti yang sobat DuKesGi ketahui, stunting masih menjadi masalah yang krusial yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak. 

Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO), Indonesia masuk ke dalam negara dengan tingkat stunting yang tergolong tinggi di Asia Tenggara. Stunting sebenarnya dapat di cegah dengan cara yang mudah, yakni dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), salah satunya adalah dengan menjaga kebersihan gigi dan mulut anak. 

Kebersihan gigi dan mulut pada anak sangat perlu di jaga, terutama bagi para orang tua diharapkan mampu terus mendampingi anak terutama saat menggosok gigi. Karena, apabila anak malas menggosok gigi, dapat menimbulkan berbagai macam masalah  gigi dan mulut, seperti munculnya plak atau karang gigi, karies/gigi berlubang, hingga infeksi. Berbagai macam permasalahan gigi dan mulut ini akan berdampak pada hilangnya nafsu makan pada anak, dan akan mempengaruhi gizi dan nutrisi yang masuk ke dalam tubuh. Apabila anak kekurangan gizi, maka akan beresiko terkena stunting.

Beberapa penelitian juga menyatakan bahwa gizi yang kurang atau tidak seimbang memiliki hubungan yang positif terhadap keparahan karies atau gigi berlubang, serta anak yang bergizi kurang cenderung memiliki gigi dengan karies yang lebih tinggi dibandingkan anak dengan gizi yang cukup. 

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa stunting dan karies memiliki hubungan timbal balik. Oleh karena itu, untuk mencegah stunting pada anak sobat DuKesGi perlu melakukan pemenuhan gizi seimbang dan menjaga kebersihan gigi dan mulut anak. 

Berikut DuKesGi akan menguraikan cara-cara menjaga kebersihan gigi dan mulut anak :

1. Ajarkan anak menyikat gigi 

Orang tua berperan penting dalam mengajarkan anak menyikat gigi dengan benar. Hal pertama yang bisa dilakukan yaitu mengenalkan kepada anak pentingnya menggosok gigi dengan benar. Setelah itu, ajak anak menggosok gigi bersama, mulai dari menaruh pasta gigi pada bulu-bulu sikat secukupnya. Lalu, ajak anak menggosok gigi selama dua menit. Mulai dari gigi belakang, samping, dalam, hingga belakang. 

2. Flossing

Cara lain untuk membersihkan gigi anak adalah dengan flossing. Flossing adalah kegiatan membersihkan sela-sela gigi menggunakan benang khusus gigi. Untuk tahap permulaan, sobat DuKesGi bisa mengajarkan anak untuk mengambil benang khusus gigi dan memasukkannya pada sela-sela gigi. 

Flossing dipercaya dapat membersihkann permukaan gigi hingga 25%. American Dentist Association (ADA) dan Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI)) menyarankan untuk melakukan flossing. 

3. Rutin memeriksakan gigi minimal 6 bulan sekali

Bunda-bunda sobat DuKesGi bisa membiasakan mengajak anak untuk memeriksakan gigi ke dokter gigi minimal setiap enam bulan sekali. Semakin dini anak iajak ke dokter gigi, semakin terjaga pula giginya hingga dewasa. Selain mengecek kondisi gigi anak, ke dokter gigi juga dapat meihat plak dan mmbersihkan plak-plak tersebut ya sobat DuKesGi!

Nah, sekarang sobat DuKesGi sudah tahu kan, pentingnya mencegah stunting melalui hal-hal kecil, salah satunya adalah dengan menjaga kebersihan gigi dan mulut. Yuk, kenalkan anak-anak kita hidup bersih dan sehat, agar kebiasaan ini bisa terbawa hingga mereka tua nantinya 😄


Sumber : 

VeryWell. 2022. The Most Common Dental Problems

hellosehat.com/parenting/kesehatan-anak/tanda-anak-stunting/